Selasa, 26 Oktober 2010

Persebaran Genangan Air Jakarta 26 Oktober 2010

Sejak kemarin Jakarta dibuat lumpuh oleh banyaknya genangan air di jalan-jalan. Agar bisa mencari jalan alternatif, berikut adalah posisi genangan air di jalan-jalan Jakarta.
Data ini didapatkan dari akun facebook TMC Polda Metro


JAK SELATAN
1-JL KEMANG UTARA BASMAR ARAH KEMANG DEPAN PASAR JAGAL, 50 CM
2-KOMPLEK POLRI PONDOK KARYA 100 CM
3-PERUMAHAN IKPN BINTARO , 60 CM
4-PERUMAHAN KP SAWAHPETOGOKAN 50 CM
5-JL SUDIRMAN DEPAN SUMITMAS 20 CM
6-JL RY PASAR MINGGU DPNN POLPOS PANCORAN 20 CM

JAK BARAT
1-JL DAANMOGOT DEPAN SAMSAT ARAH TANGERANG 30 CM
2-JL DAANMOGOT ARAH GROGOL DEPAN SPBU CENGKARENG GRAND 30 CM
3-JL DAANMOGOT ARAH PESING DEPAN INDOSIAR 15 CM
4-DEPAN UNIVERSITAS TRISAKTI DAN TARUMA NEGARA 30-40 CM

JAK PUSAT
1-JL INDUSTRI KEMAYORAN ARAH GN SAHARI 30 CM
2-JL PANGERAN JAYAKARTA 35 CM

JAK UTARA
1-JL YOS SUDARSO SUNTER 10 CM
2-JL GUNUNG SAHARI DEPAN WTC KOLONG UNDERPAS LAJUR KIRI , 15 CM
3-POS 9, PELABUHAN, TANJUNG PRIOK LAJUR KIRI 20 CM
4-JL CACING DEPAN SPBU 20 CM
5-BOELEVARD BARAT DEPAN MARINA 20 CM
6-PADEMANGAN, DEPAN SAMSAT UTARA 20 CM

JAKARTA TIMUR
1-JL A YANI DEPAN PENGADILAN JAKTIM 25 CM
2-JL RAYA BEKASI DEPAN POLSEK CAKUNG 25 CM
3-JL RAYA BEKASI DEPAN TAMAN MODEREN 25 CM
4-JL DI PANJAITAN DEPAN SAMSAT ARAH UTARA 20 CM
5-JL KAWASAN INDUSTRIPULO GADUNG 40 CM
6-JL KAYU PUTIH DEPAN GEREJA JABAR 40 CM
7-JL KAYU PUTIH KELAPA GADING 20 CM


Rabu, 20 Oktober 2010

Selebaran Unik Dari Jakarta Tenggelam

Untuk lebih memasyarakatkan gerakan ini, tim dari Jakarta Tenggelam mencoba membuat sebuah selebaran menarik yang disebarkan di berbagai area.
Dengan memanfaatkan tas plastik yang berisi gambar kota Jakarta dan Air. Selebaran unik ini mampu menarik perhatian masyarakat ibukota.

Sumur Imbuhan?

Selain sumur resapan dan lubang biopori, ada lagi bentuk sumur yang tak hanya mencegah banjir, tetapi juga menjaga konservasi air tanah. Sumur ini bernama sumur imbuhan.
Seperti dikatakan sebelumnya, Jakarta membutuhkan sekitar 3000 sumur imbuhan akan tetapi karena biaya pembuatannya yang mahal, diperlukan peran aktif dari pemerintah dan kalangan pengusaha untuk membiayai pembuatan sumur tersebut.
Ada yang tertarik untuk membuat?

Jakarta Butuh Tiga Ribu Sumur Imbuhan


(matanews.com) Sumur resapan dalam (artificial recharge) yang bermanfaat untuk mengurangi terjadinya tanah amblas sudah mendesak dibangun di kota-kota besar Indonesia, kata Kepala Bidang Kebutuhan Masyarakat Kementerian Riset dan Teknologi Dr Ir Teddy W Sudinda
“Di ibukota Jakarta, air tanah dalam terus dieksploitasi sehingga terjadi penurunan muka air tanah yang akhirnya menyebabkan ambles sekitar 80 Cm di kawasan Thamrin-Sudirman,” katanya di Jakarta, Rabu.
Di sela Workshop tentang “Teknologi Imbuhan Buatan untuk Mengatasi Banjir dan Kekeringan”, Teddy mengatakan pada 2025 jumlah penduduk di Jabotabek akan mencapai 39 juta jiwa.
Dengan demikian, ujarnya, ruang terbuka hijau semakin berubah menjadi aspal dan beton sehingga air hujan melimpah begitu saja menuju laut tanpa meresap ke tanah dan menyebabkan air tanah dalam terus menyusut.
Dalam kondisi seperti ini, ujar dia, dibutuhkan teknologi konservasi air tanah yang dipaksakan seperti teknologi biopori untuk pemukiman, sumur resapan dangkal, hingga waduk resapan untuk kawasan yang luas.
Kementerian Ristek, ujarnya, telah bekerja sama dengan Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) untuk melakukan riset mengenai teknologi sumur resapan dalam dan telah diujicobakan di areal parkir kantor BPPT Jl Thamrin.
“Kedalaman sumur yang kami buat mencapai 193 meter dengan pipa berdiameter 6 inch dengan tinggi muka air tanah 21 meter serta berkapasitas meresapkan air limpasan lebih dari dua meter kubik per jam,” katanya.
Teknologi ini berupa teknik menyimpan air permukaan (hujan) ke dalam lapisan akifer tertentu dengan cara injeksi melalui sumur dalam.
Teknologi ini, menurut dia, sangat penting mulai diterapkan di seluruh gedung tinggi di kota-kota besar seperti Jakarta dan Surabaya.
Apalagi, selain bermanfaat untuk menjaga keberadaan sumber air tanah dan mencegah intrusi air laut serta tanah ambles, juga bisa untuk mencegah banjir akibat minimnya saluran air.
Menurut Teddy, langkah awal yang perlu dilakukan adalah menentukan posisi sumur dengan melihat lapisan batuan dan kedalaman akifer yang sesuai untuk sumur resapan yakni dengan teknologi geolistrik.
“Diperlukan juga data sekunder seperti formasi geologi, penampang vertikal bor, serta peta sket keberadaan saluran pembuangan seperti talang hujan,” katanya.
Untuk membuat “artificial recharge” ini, pihaknya membutuhkan dana Rp300 juta, termasuk pengolahan airnya.
Jika setiap gedung mempunyai kapasitas injeksi sebesar dua liter per detik, maka untuk kawasan dengan area seluas 25 km2 dibutuhkan paling tidak 20-25 gedung yang dapat menerapkan sumur resapan dalam, ujarnya. (*an/ham)

Sumber Berita : http://matanews.com/2009/10/08/mendesak-kebutuhan-sumur-resapan-dalam/

Ide-Ide Dari Kaskuser

Halo

Kemarin ada kaskuser yang berbagi soal gerakan kita di kaskus. Setelah dilihat, tanggapannya cukup lumayan. Ada yang masih optimis, ada juga yang sudah pesimis. Bagaimana pun tanggapannya, yang penting gerakan kita sudah tersebar sampai ke Kaskuser yang notabene kelompok masyarakat internet terbesar di Indonesia.
Ayo, kita teruskan gerakan ini untuk mewujudkan jakarta yang bebas banjir.
Terima kasih untuk kaskuser.

Gerakan kita masuk Kaskus!


Meminjam istilah kaskus..
Langsung Cek TKP-nya Gan..
http://www.kaskus.us/showthread.php?t=5637948

Jumat, 15 Oktober 2010

Berita Baik dari Twitter

 
Halo, bagaimana kabar kalian? Hari ini Jakarta Tenggelam sedang senang sekali, tadi salah satu twit ide kita ditanggapi oleh toimoi. Toimoi adalah sebuah toko yang menjual peralatan rumah dan aksesoris dengan desain-desain unik nan menarik. Untuk lebih lengkap mengenai toimoi, lihat di sini ya.

Beberapa waktu lalu, Jakarta Tenggelam pernah mentwit mengenai ide untuk membuat tempat sampah portabel yang bisa dibawa kemana-mana. Ide ini ditanggapi positif oleh toimoi, mereka akan mencoba mewujudkan ide tersebut.

Tim dari Jakarta Tenggelam tentu saja merasa senang dan tersanjung akan tanggapan ini, rasanya kita tidak sabar untuk segera melihat desain dari toimoi yang pastinya unik.

Yuk kita tunggu sama-sama hasilnya. Terima kasih untuk toimoi untuk mau membantu mewujudkan ide menjadi tindakan.

jangan lupa follow toimoi juga di @toimoitwit

Senin, 04 Oktober 2010

Cegah Banjir dengan Lubang Biopori


Salah satu cara yang dapat ditempuh untuk mencegah mengalirnya air hujan ke selokan yang kemudian terbuang percuma ke laut lepas adalah dengan pembuatan lubang biopori resapan atau LBR.
Tujuan / Fungsi / Manfaat / Peranan Lubang Resapan Biopori / LRB :
1. Memaksimalkan air yang meresap ke dalam tanah sehingga menambah air tanah.
2. Membuat kompos alami dari sampah organik daripada dibakar.
3. Mengurangi genangan air yang menimbulkan penyakit.
4. Mengurangi air hujan yang dibuang percuma ke laut.
5. Mengurangi resiko banjir di musim hujan.
6. Maksimalisasi peran dan aktivitas flora dan fauna tanah.
7. Mencegah terjadinya erosi tanah dan bencana tanah longsor.
Tempat yang dapat dibuat / dipasang lubang biopori resapan air :
1. Pada alas saluran air hujan di sekitar rumah, kantor, sekolah, dsb.
2. Di sekeliling pohon.
3. Pada tanah kosong antar tanaman / batas tanaman.
Cara Pembuatan Lubang Biopori Resapan Air :
1. Membuat lubang silindris di tanah dengan diameter 10-30 cm dan kedalaman 30-100 cm serta jarak antar lubang 50-100 cm.
2. Mulut lubang dapat dikuatkan dengan semen setebal 2 cm dan lebar 2-3 centimeter serta diberikan pengaman agar tidak ada anak kecil atau orang yang terperosok.
3. Lubang diisi dengan sampah organik seperti daun, sampah dapur, ranting pohon, sampah makanan dapur non kimia, dsb. Sampah dalam lubang akan menyusut sehingga perlu diisi kembali dan di akhir musim kemarau dapat dikuras sebagai pupuk kompos alami.
4. Jumlah lubang biopori yang ada sebaiknya dihitung berdasarkan besar kecil hujan, laju resapan air dan wilayah yang tidak meresap air dengan rumus = intensitas hujan (mm/jam) x luas bidang kedap air (meter persegi) / laju resapan air perlubang (liter / jam).